Rabu, 08 Desember 2010

Cara Jepang menghentikan ROKOK


Cara Jepang menghentikan ROKOK ...

Ini menunjukkan bentuk kepedulian Jepang akan kesehatan dan kenyamanan warganya.
1.        Tahun 2004, Pemerintah Jepang menaikan harga rokok. Dengan dinaikannya rokok, tidak menyebabkan ongkos angkot, taksi, dll menjadi naik toh? (Di Jepang ada angkot ga ya?)
2.       Tahun 2007 akhir, Pemerintah Jepang memasang larangan merokok di semua taksi di Jepang, tidak terkecuali untuk pengemudinya. Kalau di Bandung kan, penumpang mengalah kepada sopir taksi yang merokok.
3.       Tahun 2008, Pemerintah Jepang mengeluarkan kartu “Taspo”, yaitu
4.       semacam SIK (Surat Ijin Merokok), dengan tujuan anak di bawah umur 20 tahun tidak boleh merokok. Masing-masing perokok wajib terdaftar sebagai perokok dan wajib memiliki kartu tersebut. Kartu Taspo ini sangat sakti. Mesin penjual rokok atau toko tidak akan menjual rokoknya kepada yang tidak memiliki kartu ini.
5.       Kartu ini juga akan mendeteksi presentase pengguaan rokok per bulan dalam hitungan grafik, yang berhubungan dengan kesehatan dunia dan sebagainya.
6.       Rokok di Jepang dibuatkan semacam klasifikasi dari 10 s/d 1. Tujuannya adalah memberikan penyuluhan kepada perokok untuk berhenti secara alami. Klasifikasi tingkat 10 adalah yang paling berat, baik itu kadar tar, nikotin, dll. Setelah itu kia biasakan dengan rokok klasifikasi 9, 8, 7, dst., akhirnya klasifikasi tingkat-1, yaitu rokok yang paling ringan. Kalau sudah terbiasa menghisap rokok klasifikasi-1, tidak merokok sama sekali pun kita bisa.
7.       Tempat-tempat merokok disediakan bagi perokok hampir di pusat-pusat kota
8.       Merokok sambil berjalan bisa didenda 5000 yen/ 400 rebu di tempat!
9.       Awal 2009, dikabarkan harga rokok akan naik berlipat-lipat, dari 300 yen menjadi 900 yen. Dijamin, gaji akan habis kalau nekad beli rokok tiap hari

Coba kalau di negara kita mencontoh cara jepang tersebut ya. Pasti di tempat2 umum tidak ada lagi orang yang seenaknya sendiri ngrokok!!!.......

Dikutip dari sumbernya….

Minggu, 05 Desember 2010

GILRLIES BOOK


            Judul : Look I’m Very Beautiful
Pengarang : Afifah Afra
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Tebal : 118 halaman
GILRLIES BOOK
Semua cewek pasti pengen donk jadi yang paling perfect. Tampil sebagai seseorang yang selalu dipuji bagai bidadari. Tapi tak semua yang kita mau itu akan menjadi sebuah kisah nyata. Sebagai manusia, kita harus bisa mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah pada kita. Meski wajah ataupun performance kita nggak seperti para artis-artis di TV. Tapi itu semua adalah karunia yang telah diberikan Sang Pencipta pada kita.
Seperti yang telah ditulis dalam sebuah buku mungil karya pengarang yang tersohor Afifah Afra. Kita harus bisa mensyukuri segala apa yang telah diberikan Allah pada kita. Sebenarnya kecantikan yang dinilai secara syar’i bukan secara fisik. Melainkan yang paling tepat melalui ketakwaan yang kita miliki. Ada tiga point yang menentukan dalam penilaian kecantikan seseorang. Yang pertama yaitu self ideal, yakni gambaran diri yang ideal. Self ideal secara otomatis akan berhubungan dengan self image (gambaran tentang diri kita apa adanya). Point yang terakhir self esteem (harga diri, yakni seberapa besar kita bisa menghargai diri kita sendiri). Dengan ketiga point itu maka kita akan cenderung mencintai diri kita dengan apa adanya sehingga kita bisa tampil penuh percaya diri. Inilah konsep diri yang positif.